Sabtu, 20 Februari 2016

Curhat Sama Buku Diary Nggak Ketinggalan Jaman Kok, guys!!!!!

  I prefer to write anything in this cute little book with the green pan. I always wrote my story here. I feel more comfortable to say anything with this one. Because I WON'T TELL A SOUL about 
My personal story because sometimes they can judge only.
  Ya, kalau disuruh memilih curhat sama orang lain apa buku diary. Jawabanku adalah buku diary. Meskipun buku diary tidak pernah bisa memberikan solusi pada kita. Terkadang, curhat sama orang lain bisa lebih membuat aku merasa tambah jengkel. Betapa tidak, terkadang orang yang kita curhatin tidak selalu menjadi pendengar yang baik, aku udah capek-capek cerita dan yang sedang aku ceritakan itu adalah masalah serius, eh si pendengar cuek-cuek aja. Itu yang membuatku sejak dulu enggan curhat sama orang lain.
  Namun, aku sangat senang jika ada orang yang curhat denganku. Dari mereka aku bisa belajar, dari masalah-masalah yang mereka hadapi. Walau terkadang aku tidak bisa memberi solusi yang baik, setidaknya menjadi pendengar yang baik is better.
  Pernah ada yang bilang, "kalo cerita sama orang lain kan siapa tahu kamu bisa dapet jalan keluar." Ya memang benar, akan tetapi ada kalanya aku menyimpan sendiri masalah yang tidak perlu aku ceritakan dengan orang lain. Contohnya asmara, aku sangat tidak nyaman jika menceritakan masalah asmara ku pada orang lain, terkesan agak alay. Dan biasanya hanya dengan orang tertentu saja aku bercerita tentang masalah-masalah yang aku hadapi.
  Pasti teman-teman semua lebih suka curhat di sosial media ya?